Infomasijitu.com_
Pemimpin Seperti Bintang Utara, Adakah?
Indra Darmawan – JARI-ForJIS- PRRI-PPMI
“Memerintah berdasarkan kebajikan dapat dibandingkan dengan Bintang Utara; dia tetap di tempatnya dan kerumunan bintang mengikutinya”
onfusius, awalnya Kongfuzi atau ‘Master Kong’, adalah pendiri apa yang kemudian disebut Konfusianisme. Inti dari filosofi Konfusius adalah moralitas, baik antar manusia maupun dalam struktur negara. Konfusius memperluas gagasannya tentang hubungan keluarga ke masyarakat secara keseluruhan.
Kebajikan
Bahwa kebajikan dapat dipelajari adalah salah satu prinsip Konfusianisme. Mereka dapat diwariskan dari ayah ke anak laki-lakinya dan dari penguasa ke rakyatnya. Saling menghormati dan ketaatan terhadap tata krama dan ritual tradisional adalah hal yang utama. Ajaran Konfusius pada dasarnya mempunyai pandangan praktis: tugas setiap individu adalah menjadi orang baik di sini dan saat ini. Konfusius tidak suka berurusan dengan masalah metafisik.
Kepemimpinan
Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan melalui kemanusiaan. seorang pemimpin politik tidak boleh berkhotbah tentang kebajikan, ia harus mempraktikkannya sendiri. Dengan memberikan contoh yang baik dan menjadi orang yang paling baik di negeri ini, rakyatnya akan mematuhi raja. ‘Memerintah berdasarkan kebajikan dapat dibandingkan dengan Bintang Utara; dia tetap di tempatnya dan kerumunan bintang mengikutinya.”
Hirarki Sosial
Setiap orang harus bertindak sesuai dengan posisinya. Hakikat peran sosial terletak pada ‘namanya’. Nama ‘ayah’ membawa implikasi moral bahwa seorang ayah harus menjaga anaknya dengan baik, dan nama ‘anak laki-laki’ pada gilirannya berarti bahwa seorang anak harus mematuhi dan menghormati ayahnya. Hidup berbudi luhur berarti manusia menyadari esensi perannya semaksimal mungkin. ‘Biarlah pangeran menjadi pangeran, menteri menjadi menteri, ayah menjadi ayah, dan anak menjadi anak laki-laki!’
Konfusius dan Socrates
Status Konfusius dalam filsafat Timur dapat dibandingkan dengan peran Socrates dalam filsafat Barat. Kedua founding fathers tersebut tidak mengklaim mempunyai monopoli atas kebenaran. Faktanya, mereka terus-menerus mempertanyakan pengetahuan mereka sendiri dan memperingatkan siswanya agar tidak sombong. Mereka juga kritis terhadap mereka yang yakin bahwa mereka mengetahui kebenaran. ‘Apakah aku mempunyai ilmu? Tidak, saya bukan pemiliknya,” adalah pernyataan yang dikaitkan dengan Konfusius.
Ucapan Konfusius
Ucapan Konfusius telah dikumpulkan dalam beberapa buku. Kitab Konfusius. Percakapan adalah yang paling terkenal. Buku tersebut berisi 499 hikmah Konfusius yang konon diturunkan oleh murid-muridnya. Ini hanya ditulis beberapa generasi setelah masa hidup Konfusius, jadi asal muasalnya masih belum jelas. Lima Klasik Konfusianisme juga dikaitkan (Red)