Informasijitu.com_
PALEMBANG − Pahlawan yang memperjuangkan pendidikan nasional Ki Hadjar Dewantara lahir di Yogyakarta pada Tanggal 2 Mei 1889 dengan nama asli Raden Mas Soewardi Soeryaningrat berasal dari keturunan keraton Yogyakarta.
Peringatan hari pendidikan dapat kita ambil makna, bahwa pendidikan sangatlah penting, dengan adanya kemudahan dalam menempuh jenjang pendidikan saat ini diharapkan bagi generasi muda, siswa dan pelajar dapat memanfaatkannya untuk menimba ilmu yang setinggi-tingginya.
Salah satu Filosofi dan hasil karya Beliau seperti kutipan kalimat “Tut Wuri Hadayani” yang memiliki arti “di Belakang Memberikan Dorongan” makna dari kalimat ini dijadikan motto dan slogan pendidikan serta menjadi landasan dalam rangka memajukan pendidikan di tanah air.
Namun apa maksudnya jika seorang pemimpin (gubernur) tak hadir di Peringatan hari pendidikan ini ?
“Sebagai Dosen dan Direktur Eksekutif Pusat Studi Kebijakan dan Politik, tentu saya sangat Prihatin terkait dengan ketidakhadiran Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel pada Peringatan Hari Pendidikan Nasional kemarin,” ungkap Ade Indra Chaniago, Sabtu (03/05/25).
Lebih dalam Ade menuturkan,” Ada apa dengan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel. Apa mereka lupa amanah Konstitusi, bahwa Mencerdaskan Kehidupan Bangsa adalah tugas mereka atau jangan-jangan memang pendidikan itu tidak penting bagi mereka.”
“Padahal Presiden Prabowo hadir langsung pada acara tersebut, sementara Gubernur kita lebih memilih menghadiri acara Sumsel Bugar yang menurut saya tidak jelas untuk kepentingan siapa,” tandas Ade.
Menurut Ade, wajar kalau adik-adik mahasiswa teriak Sumsel Gelap Untuk Dunia Pendidikan. Banyaknya aksi demonstrasi belakangan ini juga menunjukkan bahwa dunia pendidikan kita bermasalah dan kondisi itu tampak dengan tidak hadirnya Gubernur dalam peringatan hari pendidikan tersebut.
“Kalau dia peduli tentunya dia akan hadir langsung dalam peringatan hari pendidikan tersebut, dan bukan malah mewakilkannya kepada Sekda. Setidaknya sebagai pemimpin dia bisa memberi motivasi kepada para pahlawan tanpa tanda jasa khususnya di Sumatera Selatan sekaligus sebagai komitmen beliau terhadap amanah Konstitusi. Namun apadaya faktanya Sumsel memang Gelap,” pungkasnya.
Penulis ( Indra Darmawan )
Editor ( Andika Saputra)