Informasijitu.com _
Musi Rawas – Kegiatan belanja di Kecamatan Purwodadi, yang mencakup pengeluaran ratusan juta rupiah untuk berbagai keperluan seperti belanja alat/bahan untuk kegiatan kantor (alat tulis kantor), belanja makanan dan minuman rapat, belanja jasa tenaga pendidikan, sewa kendaraan bermotor penumpang, hingga perjalanan dinas biasa dan perjalanan dinas dalam kota,pada tahun 2023 sampai tahun 2024 , kini tengah menjadi sorotan.
Meskipun dana yang dikeluarkan cukup besar, namun sejumlah kegiatan tersebut menimbulkan beberapa pertanyaan dari masyarakat dan awak media terkait transparansi dan pelaksanaan kegiatan.
Menurut informasi yang diperoleh, Camat Kecamatan Purwodadi, Erman Heri Rustaman ,yang kerap kali tidak dapat dijumpai di kantor, semakin menambah tanda tanya publik. Beberapa kali wartawan yang mendatangi kantor kecamatan tidak menemukan Camat di tempat. Dalam beberapa kesempatan, camat selalu memberikan alasan bahwa dirinya sedang berada di desa. Namun, ketika awak media mengunjungi desa, camat tersebut juga tidak dapat ditemukan.
Salah satu kejadian yang mengundang perhatian terjadi di Desa Rejosari saat acara titik nol beberapa waktu lalu. Entah Apa Yang ada dalam pikirannya hingga langsung menghilang saat jumpa wartawan Meskipun banyak pihak yang berharap bisa mendapatkan informasi langsung, camat tersebut juga tidak muncul. Pada esok harinya, ketika awak media kembali ke kantor kecamatan untuk mencoba wawancara, hasil yang sama didapatkan, camat tersebut tidak ada di tempat.
“Camat sangat jarang ada di kantor. Kami sebagai staf hanya bisa menjalankan tugas sesuai perintah. Soal keberadaan camat, kami tidak tahu pasti. Mungkin beliau sedang sibuk di lapangan,” ungkap salah satu staf kecamatan dengan senyuman tipis.
Hal ini menambah rasa penasaran publik mengenai ke mana sebenarnya Camat Purwodadi sering menghilang. Beberapa pihak mempertanyakan apakah kegiatan yang dilakukan dengan anggaran besar tersebut telah sesuai dengan prosedur dan apa yang sebenarnya sedang terjadi di balik layar.
Pihak kecamatan belum memberikan penjelasan resmi terkait hal ini, dan masyarakat serta awak media masih menunggu klarifikasi dari camat yang hingga kini terkesan menghindar. Ke depan, diharapkan adanya keterbukaan informasi dari pihak kecamatan agar tidak menimbulkan spekulasi dan memperkuat kepercayaan publik terhadap pengelolaan kegiatan dan anggaran di wilayah tersebut.
Kendati demikian, harapan masyarakat tetap ada agar aparatur kecamatan dapat memberikan transparansi serta komunikasi yang lebih baik ke depan.
Editor : Andika Saputra