Informasijitu.com_
LUBUKLINGGAU – Objek wisata Bukit Sulap yang pernah digadang-gadang sebagai ikon pariwisata Kota Lubuklinggau, kini kondisinya memprihatinkan. Padahal, anggaran yang digelontorkan pemerintah untuk membangun fasilitas wisata ini tidak sedikit, bahkan ditaksir mencapai miliaran rupiah.
Pantauan awak media pada Senin (22/09/2025) di lokasi, terlihat sejumlah fasilitas rusak dan terbengkalai. Rumput liar tumbuh di mana-mana, bangunan taman banyak yang retak bahkan pecah, dan yang paling disorot adalah Inclinator—ikon transportasi menuju puncak Bukit Sulap—kini sudah tidak lagi berfungsi.
Salah seorang warga, yang ditemui di lokasi, menyampaikan rasa kecewanya.
“Kami sering berkunjung ke Bukit Sulap, tapi jujur kecewa dengan kondisinya sekarang. Dulu waktu baru dibuka bagus sekali, tapi sekarang rusak semua, tidak terawat. Inclinator yang dulu jadi kebanggaan sudah mati. Harapan kami pemerintah segera memperbaikinya,” ujarnya.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Lubuklinggau, Adiwena riza kemala kunto ,Saat dikonfirmasi awak media melalui WhatsApp, menjelaskan bahwa pengelolaan Bukit Sulap dan Air Terjun Temam sepenuhnya berada di bawah PT Linggau Bisa.
“Berdasarkan Perda Nomor 5 Tahun 2013 tentang pembentukan BUMD, dan perjanjian kerjasama terbaru tahun 2024 dengan nomor 556/03/Dispar/2024, destinasi wisata Bukit Sulap serta Air Terjun Temam dikelola oleh PT Linggau Bisa. Kami dari Dispar hanya melakukan monitoring, evaluasi, pembinaan, dan pengawasan. Untuk tindak lanjut tetap kembali ke pihak pengelola,” terangnya.
Sementara itu, Deni Umbara, perwakilan PT Linggau Bisa, saat dikonfirmasi Selasa (23/09/2025), mengaku kondisi keuangan perusahaan sudah sangat berat.
“Kondisi memang sudah lama seperti itu. Kami sudah menyurati pihak pemerintah melalui Sekda, tapi sampai sekarang belum ada realisasi. Untuk bayar gaji karyawan saja kami kesulitan. Beberapa fasilitas yang rusak juga sudah kami laporkan, tapi sepertinya terkendala anggaran. Saya pribadi sudah menghadap Pak Wali. Harapan kami ada anggaran perbaikan agar Bukit Sulap bisa kembali ramai pengunjung,” jelasnya.
Dengan kondisi memprihatinkan ini, harapan masyarakat Lubuklinggau kini tertuju pada keseriusan pemerintah dan pihak pengelola dalam menyelamatkan wajah pariwisata kota. Jika dibiarkan, ikon kebanggaan Lubuklinggau ini hanya akan tinggal cerita dan meninggalkan kekecewaan.
Penulis : Mahmud Al Jupri
Editor : Andika Saputra


















