Ibformasijitu.com_
Lubuklinggau _ Berdasarkan data yang dihimpun, total belanja Damkar mencapai Rp7.665.784.418,00, terdiri dari Belanja Operasi Rp7.258.394.418,00 (termasuk Belanja Pegawai Rp3.445.374.780,00) serta Belanja Modal Rp406.700.000,00 yang dialokasikan untuk peralatan dan mesin.
Namun, ketika awak media mencoba meminta konfirmasi kepada Kepala Dinas Damkar, Endi, ia menanggapi dengan nada enteng.
“Jangan dilihat besarannya, karena sebagian besar itu untuk bayar honor, itu pun tinggal sisa sedikit. Selebihnya hanya pengadaan, servis mobil, pemeliharaan. Untuk detailnya silakan tanyakan ke sekretaris,” ujarnya.
Tak puas dengan jawaban itu, media mendatangi Sekretaris Damkar, Edwin, di kantornya. Menurut Edwin, kegiatan pengadaan dan belanja lain-lain sebagian besar dikelola oleh pejabat sebelumnya.
“Yang saya tahu, sekarang ini hanya tinggal sisanya saja… tinggal ampasnya. Penjelasan saya sama saja dengan pak kadis. Kalau mau lebih jelas, konfirmasi ke pengelola lama saja,” ungkap Edwin blak-blakan.
Lebih lanjut Edwin menuturkan, pengadaan tahun 2024 termasuk mesin sedot dan selang, namun kualitas barang dipertanyakan.
“Selang itu paling lama tiga bulan sudah rusak. Kualitasnya memang buruk kalau dibandingkan dengan kualitas yang lama dulu” keluhnya.
Sementara itu, ketika awak media mencoba meminta klarifikasi kepada pengelola lama yang disebut-sebut bertanggung jawab atas kegiatan pengadaan tersebut,
Hanya mendapatkan. Jawaban dari Fraulin adalah perencanaan di dalam kegiatan 2024 lalu ,ia mengatakan. ” saya sudah pensiun sy cuma bantu 2 di perencanaan adindo dlm hal ini ado PPTK nya ,ungkapnya
Lanjutnya lagi “Perencanaan itu sigatnyo ayk cuma membantu bae skrng ayk la pensiun dak msk lagi ,tutupnya
Situasi ini tentu menimbulkan tanda tanya besar: ke mana sebenarnya aliran dana miliaran rupiah itu? Mengingat sebagian pejabat justru saling lempar tanggung jawab, publik kini menanti jawaban transparan dari pihak terkait.
Editor : Andika Saputra