Lubuklinggau – Pembangunan peningkatan Jalan Lingkar Selatan Kota Lubuklinggau yang didanai melalui APBD Tahun Anggaran 2025 kini tengah menjadi sorotan tajam. Proyek yang menelan biaya fantastis lebih dari Rp 7,9 miliar rupiah tersebut dinilai tidak sebanding dengan hasil pekerjaan di lapangan.
Berdasarkan pantauan Ulang pada hari Jum’at 19 Desember 2025 langsung di lokasi, proyek yang dikerjakan oleh CV Putra Bersaudara ini jauh dari kesan jalan standar kota yang rapi dan mulus. Sebaliknya, kondisi jalan terlihat kasar dan terkesan dikerjakan secara asal-asalan tanpa tahap perapian yang memadai.
Anggaran Fantastis, Kualitas Minimalis
Masyarakat dan pemerhati pembangunan daerah mulai melontarkan kritik pedas. Dengan nilai kontrak yang mencapai miliaran rupiah, seharusnya jalan tersebut menunjukkan kualitas infrastruktur yang mumpuni. Namun, kenyataan di lapangan justru berbanding terbalik:
Finishing Kasar: Permukaan jalan terlihat seperti cor beton mentah tanpa adanya proses perapian (finishing) yang seharusnya membuat jalan nyaman dilalui.
Titik Kerusakan Dini: Meski baru saja dikerjakan, ditemukan titik yang sudah menunjukkan tanda-tanda kerusakan, menimbulkan kekhawatiran bahwa jalan ini tidak akan bertahan lama.
Abaikan Estetika & Keamanan: Minimnya kerapian kerja mengindikasikan bahwa pelaksana proyek diduga lebih mengejar target waktu dibandingkan kualitas hasil.
Dinas PU Diduga Tutup Mata
Kondisi ini memicu pertanyaan besar terkait fungsi pengawasan dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Lubuklinggau. Sebagai instansi yang bertanggung jawab atas infrastruktur publik, Dinas PU terkesan membiarkan CV Putra Bersaudara bekerja tanpa standar kualitas yang ketat.
“Uang rakyat senilai 7.9 miliar bukan jumlah yang sedikit. Sangat disayangkan jika Dinas PU seolah ‘tutup mata’ melihat progres pekerjaan yang seperti ini. Kami mempertanyakan bagaimana proses pengawasan di lapangan selama ini,” ujar salah satu warga yang melintas.
Hingga berita ini diturunkan, pihak CV Putra Bersaudara belum memberikan keterangan resmi terkait keluhan teknis di lapangan. Begitu pula dengan pihak Dinas PU Kota Lubuklinggau yang masih sulit dikonfirmasi mengenai langkah tindak lanjut terhadap rekanan yang diduga bekerja asal-asalan tersebut.
Publik kini menanti transparansi dan ketegasan pemerintah kota. Jika terus dibiarkan, proyek ini dikhawatirkan hanya akan menjadi pemborosan anggaran tanpa memberikan manfaat jangka panjang bagi mobilitas masyarakat Lubuklinggau.
Admin : Andika Saputra


















