banner 728x250

Sifat Tak Profesional Sekretaris Dinkes Mura Naik Pitam ,Ali Muap Ancam Demo 

banner 120x600
banner 468x60

Informasijitu.com

MUSI RAWAS – Citra pelayanan publik di Kabupaten Musi Rawas kembali tercoreng. Sikap arogan dan jauh dari etika birokrasi diduga dipertontonkan oleh Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Musi Rawas, Edwar Zuliyar.

banner 325x300

Alih-alih memberikan klarifikasi yang menyejukkan terkait dugaan indispliner pegawai dan kekosongan kantor, Edwar justru merespons konfirmasi awak media dengan nada tinggi, emosional, dan pernyataan yang dinilai merendahkan tugasnya sebagai abdi negara.

 

Kantor “Melompong” di Jam Kerja

Insiden bermula pada Jumat, sekitar pukul 14.00 WIB. Sejumlah awak media mendatangi kantor Dinkes Musi Rawas untuk menelusuri laporan masyarakat terkait kasus Amri Gunawan, oknum ASN di Puskesmas Air Beliti yang santer dikabarkan jarang masuk kerja hingga diisukan adanya penyetopan gaji.

Namun, fakta di lapangan justru mengejutkan. Pada jam kerja efektif tersebut, kantor Dinas Kesehatan terlihat lengang dan nyaris kosong. Pemandangan ini seolah mengonfirmasi lemahnya kedisiplinan di instansi yang seharusnya menjadi garda terdepan pelayanan kesehatan masyarakat tersebut.

Upaya awak media menghubungi Kepala Dinas Kesehatan tidak membuahkan hasil. Konfirmasi kemudian dialihkan kepada Sekretaris Dinas, Edwar Zuliyar, melalui sambungan telepon.

 

Reaksi Emosional dan Pernyataan Tak Etis

Bukannya memberikan penjelasan profesional, Edwar justru merespons dengan amarah. Dalam percakapan telepon tersebut, ia terdengar berbicara dengan nada tinggi, bahkan sempat berteriak memerintah stafnya.

“Siapa yang mengatakan kantor ini kosong tak ada orang? Ini staf saya ada! Saya ini lagi istirahat, ditelepon dari BKPSDM dimarahi-marah. Buka oiii pintu ini!” hardik Edwar dalam sambungan telepon tersebut.

Puncaknya, Edwar melontarkan pernyataan yang dianggap sangat tidak pantas keluar dari mulut seorang pejabat eselon. Ia secara terbuka mengaku frustrasi mengurus urusan negara dan melontarkan kalimat bernada meremehkan.

“Terserah kau lah, aku ini lah pening gilo ngurusin urusan negara ini, tau ndak kamu? Aku ini sebentar lagi pensiun, jadi katek wartawan dak tau dengan aku nie,” ujarnya, seolah melepaskan tanggung jawab moralnya sebagai pejabat publik.

Sikap temperamental ini dinilai menjadi preseden buruk bagi Pemerintah Kabupaten Musi Rawas. Seorang pejabat setingkat sekretaris dinas semestinya mampu menjaga marwah instansi dan menghadapi fungsi kontrol sosial media dengan kepala dingin, bukan dengan keluhan “pusing mengurus negara”.

 

L-KPK Sumsel Siapkan Aksi: Pemkab Dinilai Lemah

Merespons sikap tersebut, Direktur Lembaga Komunitas Pengawas Korupsi (L-KPK) Provinsi Sumatera Selatan, Ali Mu’ap, angkat bicara. Ia mengecam keras perilaku Edwar Zuliyar yang dinilai telah merendahkan profesi wartawan sebagai pilar keempat demokrasi.

Menurut Ali, insiden ini adalah bukti lemahnya pembinaan mental dan etika ASN di lingkungan Pemkab Musi Rawas.

“Pemerintah Kabupaten Musi Rawas kami nilai lemah dalam menyikapi mentalitas pejabat seperti ini. Seharusnya Pemkab tegas, karena tindakan ini bukan hanya soal disiplin, tapi merendahkan marwah wartawan,” tegas Ali.

Ali Mu’ap menyatakan, pihaknya tidak akan tinggal diam dan berencana menggelar aksi unjuk rasa untuk mendesak Bupati Musi Rawas memberikan sanksi tegas.

“Kami akan melakukan aksi. Wartawan adalah mitra strategis dan pilar bangsa, bukan tempat pelampiasan emosi pejabat yang mengaku pusing mengurus negara,” pungkasnya.

Tambahnya ” Kami berserta angota akan mengadakan aksi Demo ,karena hal ini seharusnya tidak terjadi ,dan jika terjadi seharusnya pihak Pemda BKSDM ,SEKDA , INSFEKTORAT,BUPATI ,harus nya tindak tegas dan beri sangsi kepada oknum seperti ini agar ada dampak jerah dan di siplin ,tutupnya

Hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi resmi maupun permohonan maaf dari pihak Dinas Kesehatan

 

Admin : Andika Saputra

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *