LUBUKLINGGAU – Aroma ketidakberesan kembali menyeruak dari sebuah proyek pembangunan talut di Kelurahan Taba Baru, Kecamatan Lubuklinggau Utara I, tepatnya di kawasan Bukit Kemuning. Proyek yang baru saja rampung itu kini jadi sorotan lantaran ditemukan banyak kejanggalan di lapangan.
Pantauan awak media pada Minggu (21/9/2025) memperlihatkan fakta mencengangkan. Di beberapa titik talut tampak retakan kecil padahal bangunan masih seumur jagung. Lebih parah lagi, di dalam cor semen terlihat bekas potongan kayu alias tunggul yang tak dibersihkan. Setidaknya ada dua titik di mana tunggul itu jelas terlihat menempel di dalam dinding bangunan.
Tak berhenti di situ, ujung talut juga tampak dibangun dengan ketebalan yang jauh dari standar. Warga sekitar pun mengeluhkan kualitas proyek tersebut.
“Inikan dari awal bangunnya tipis, dak merata tebalnya. Hawatir idak bakal tahan lama. Pemborongnya orang Linggau jugo. Itu aspirasi dari anggota dewan, Yulius namonyo,dan Dio lah yang borong nya” ungkap seorang warga berinisial A saat ditemui di lokasi.
Ia bahkan menantang agar pihak terkait turun langsung melihat kondisi bangunan.
“Coba cek sendiri ke pucuk talut, ado tunggul kayu yang dak dibuang, malah langsung disemen bae. Macam asal jadi,” tegasnya.
Ironisnya, proyek bernilai uang rakyat itu dibangun tanpa papan nama, sehingga masyarakat pun bertanya-tanya dari mana sumber anggarannya.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pihak yang memberikan klarifikasi resmi, baik dari kontraktor, dinas terkait, maupun dari anggota DPRD yang disebut-sebut menyalurkan aspirasi proyek tersebut.
Yang jelas, dugaan pembangunan asal jadi ini semakin menambah daftar panjang proyek bermasalah di Kota Lubuklinggau, dan publik berhak menagih pertanggungjawaban.
Editor: Andika Saputra