banner 728x250

DANA BOS Rp 57 JUTA di SMPN SUKA DANA: Banyak Pertanyaan, Jawaban Masih Mengambang

banner 120x600
banner 468x60

Informasijitu.com_

Musi Rawas, 25 Agustus 2025 – Sorotan tajam mengarah ke SMPN Suka Dana terkait dugaan ketidakjelasan penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahun anggaran 2024. Dengan total anggaran mencapai Rp 57.750.000, publik mempertanyakan transparansi pengelolaannya. Sayangnya, upaya konfirmasi yang dilakukan awak media justru disambut dengan sikap yang terkesan menghindar dan bertele-tele.

banner 325x300

 

Beberapa pos anggaran yang dimintai klarifikasi mencakup:

PPDB (Rp 1.381.000) Kegiatan dan rincian biaya apa saja yang masuk dalam pos ini? Pengembangan Perpustakaan/Pojok Baca (Rp 15.145.500) Apakah dana ini untuk buku, renovasi, atau kegiatan literasi? Kegiatan Pembelajaran dan Bermain (Rp 1.403.000) Kegiatan apa yang dimaksud dan bagaimana rincian penggunaannya? Asesmen Pembelajaran (Rp 2.226.000) Jenis evaluasi apa saja, dan berapa biaya tiap kegiatan? Administrasi Kegiatan Satuan Pendidikan (Rp 10.963.500) Untuk item administrasi apa saja dana ini digunakan?

 

Pengembangan Profesi PTK (Rp 1.600.000)

Apakah digunakan untuk pelatihan, seminar, atau kegiatan lainnya Langganan Daya dan Jasa (Rp 1.200.000) Internet, listrik, atau layanan apa yang dilanggan? Pemeliharaan Sarpras (Rp 4.641.000) ,Fasilitas apa yang diperbaiki dan dengan biaya berapa?Alat Multimedia Pembelajaran (Rp 1.250.000)

Perangkat apa yang dibeli? Proyektor? Speaker? Honorarium (Rp 17.940.000)

Dibayarkan kepada siapa? Berapa jumlah penerimanya?

Kepala Sekolah SMPN Suka Dana, Sumiartiningsih, saat dikonfirmasi via telepon, tidak menjawab secara detail. Ia justru meminta awak media datang langsung ke sekolah dengan alasan agar tidak terjadi miskomunikasi.

 

“Datang aja ke sekolah om, andai saya tidak ada di tempat temui saja BPK Arma karena dia bagian humas om,” ujar Sumiartiningsih.

Ia menambahkan, “Setiap pemberitaan harus berimbang. Saudara tadi konfirmasi, lalu saya suruh datang langsung ke sekolah agar penjelasannya tidak simpang siur.”

Namun, pernyataan ini justru memunculkan pertanyaan baru: Jika tidak ada yang disembunyikan, mengapa tidak bisa dijelaskan secara transparan meskipun lewat telepon

Tak lama berselang, awak media dihubungi oleh nomor WhatsApp yang mengaku sebagai humas sekolah, diduga bernama Bpk. Arma. Namun, bukannya memberikan jawaban profesional, komunikasi malah bernada santai, bahkan cenderung meremehkan.

“Pak, kalau ada yang mau ditanyakan mengenai sekolahan, alangkah baiknya datang langsung. Karena kalau diterangkan melalui telepon takutnya terputus-putus lalu tidak nyambung,” tulisnya.

 

Lalu dilanjutkan dengan nada bercanda yang kontroversial:

“Payo cari yang lain bae Andika, ku sebagai humas di sekolah Sukadana.”

“Nah nah nah mulai kau ni, dem ai dak lemak ado aku di sini. Hahaha. Bukan masang badan, mengingat aku salah satu perintis di sekolah dulu.”

Ia menegaskan bahwa dirinya tidak menerima dana apapun, dan menyarankan agar wartawan tetap datang langsung:

“Kepala sekolah, paling aku hanya mendampingi beliau. Mohon maap, cak ini bae… setiap pemberitaan harus berimbang, apalagi menyangkut lembaga.”

 

Publik Butuh Jawaban, Bukan Alasan

Sikap tertutup, pernyataan tidak jelas, hingga gaya komunikasi yang kurang profesional ini justru menambah kecurigaan publik. Masyarakat kini mempertanyakan: Ada apa dengan Dana BOS di SMPN Suka Dana?

Hingga berita ini diturunkan, tidak ada penjelasan tertulis resmi dari Kepala Sekolah terkait rincian penggunaan dana tersebut. Media dan masyarakat masih menanti jawaban yang jujur, rinci, dan transparan

 

Editor : Andika saputra

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *