Informasijitu.com_
Rejang Lebong, 15 Agustus 2025 – Proyek rekonstruksi Jembatan Dusun 3 Trans Taktoi yang berlokasi di Desa Taktoi, Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong, mulai menuai sorotan dari berbagai pihak. Meskipun proyek ini merupakan bagian dari upaya penanganan pasca bencana dan dibiayai melalui Dana Hibah Rehabilitasi dan Rekonstruksi dari BNPB Pusat Tahun Anggaran 2024, sejumlah warga dan pengamat konstruksi mulai mempertanyakan kualitas fisik pekerjaan yang sedang berlangsung.
Pekerjaan yang dikerjakan oleh konsorsium PT Nusa Mandiri Persada dan CV Putri Cahyani ini memiliki nilai kontrak sebesar Rp4.429.087.112,00 termasuk pajak, berdasarkan kontrak nomor 360/27/Bid.RR/BPBD/V/2025 tertanggal 26 Mei 2025. Proyek ini direncanakan akan rampung dalam waktu 180 hari kalender, dimulai pada 28 Mei 2025 dan ditargetkan selesai pada 24 November 2025.
Namun, meskipun masa pelaksanaan masih berjalan, laporan awal dari lapangan menyebutkan adanya indikasi penggunaan material yang diragukan mutunya. Beberapa warga sekitar menyampaikan kekhawatiran atas kualitas beton dan struktur rangka yang tampak tidak sesuai ekspektasi untuk sebuah proyek jembatan yang seharusnya menopang akses vital masyarakat desa.
Seperti yang di sampaikan masyarakat setempat yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, “Kami tentu sangat bersyukur atas pembangunan kembali jembatan ini, tapi kami juga berharap jangan asal jadi. Kalau kualitasnya buruk, bisa membahayakan warga yang melintasi.”
Kekhawatiran ini pun diperkuat oleh pengamat teknis konstruksi daerah yang mengimbau pihak-pihak terkait, terutama BPBD Kabupaten Rejang Lebong selaku pelaksana koordinasi kegiatan, agar memperketat pengawasan di lapangan. “Dana hibah dari pusat ini jumlahnya besar dan tujuannya mulia, tapi harus diiringi dengan akuntabilitas serta standar teknis yang tinggi. Jangan sampai ada pembiaran terhadap pekerjaan yang tidak sesuai spesifikasi,” ujarnya.
Berdasarkan pantauan ,terlihat pekerjaan tersebut masih dalam proses pekerjaan ,ada pun terlihat orang yang masih kerja dan matereal yang masih berantakan dalam proses bekerja dan pekerja Tampa Septi
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak pelaksana proyek maupun BPBD Kabupaten Rejang Lebong terkait kekhawatiran ini. Masyarakat berharap proses pembangunan tetap berjalan sesuai jadwal, namun tidak mengabaikan kualitas, mengingat pentingnya peran jembatan tersebut dalam mendukung mobilitas dan perekonomian warga pascabencana.
Editor : Andika Saputra